Featured

  • Burqa on the street
  • Make love, not war
  • So many people, so many people

3/6/09

Pahala sang muadzin

Alhamdulillah, rumah saya lumayan dekat dengan masjid. Jadi tidak ada alasan bagi saya pribadi untuk tidak sholat 5 waktu di masjid. Walaupun memang iman ini naik-turun, belum bisa istiqomah uy. “Katakanlah aku beriman kepada Allah dan BERISTIQOMAHLAH” (H.R. Muslim). Begitulah Rasulullah SAW pernah berkata kepada para sahabatnya agar kita hanya beriman pada Allah kemudian beristiqomah. Ini yang paling susah menurut saya, padahal manusia itu gudangnya salah dan dosa.Imannya naik dan turun.

Menurut teman di sini, ketika iman itu sedang naik maka yang terasa adalah manisnya iman, hidup tenang, dada lapang, mata terasa sejuk, kata-katanya adalah kata-kata yang manis dan terbaik. Pokonya ploooonggg. Tetapi sebaliknya, ketika kita sedang futur maka hidup ini akan gundah gulana, resah, tidak nyaman makan dan tidur. Yah, benar juga (pengalaman pribados, after what i was going trough recently).

Ini hanya sharing aja, masjid di komplek rumah saya sudah berdiri kira-kira 7 tahun yang lalu. Dibangun waktu saya kelas 1 SMA dan baru saja pindah ke komplek ini. Yang membangun dulu bapak-bapak komplek sini dan beberapa pekerja. Waduh jadi menyesal juga dulu gak pernah ikut kerja bakti. Padahal bisa jadi wakaf tenaga nih, ikut membantu membangun masjid, insya Allah pahala melimpah.

Dulu pas awal-awal berdirinya masjid yang terbiasa adzan di sini adalah merebot masjid, namanya A Edi. Karena ia harus kerja juga jadi ada beberapa waktu sholat yang kadang tidak ada muadzinnya. Dulu saya belum tergerak sedikit pun untuk menggantikan AE adzan di waktu-waktu yang kosong itu. Jangankan adzan, sholat di masjid pun enggan. Masya Allah.

Padahal keutamaan bagi orang yang pergi ke masjid, dari rumahnya sampai ke masjid kemudian pulang lagi ke masjid akan melimpah dengan pahala. Gak percaya?. Simak uraian di bawah ini :

Untuk orang yang berwudu, Rasulullah SAW pernah bersabda : tiada seorang yang berwudhu kemudian berkumur dan menghirup air, kemudian mengeluarkannya dari hidungnya maka semua dosa-dosanya akan keluar dari mulut dan hidungnya itu. Kemudian ia membasuh mukanya menurut apa yang diperintahkan Allah, maka jatuhlah dosa-dosa mukanya dari ujung jenggotnya bersama dengan tetesan air. Kemudian bila ia membasuh kedua tangan sampai siku, jatuhlah dosa-dosa bersama dengan tetesan air. Kemudia ia mengusap kepala, maka jatuhlah dosanya bersamaan dengan jatuhnya tetesan air, kemudia ia membasuh kedua kakinya sampai ke mata kaki, maka jatuhlah semua dosa kakinya dari ujung jari bersamaan dengan jatuhnya tetesan air, Maka bila ia shalat sambil memuja dan memuji Allah menurut lazimnya, dan membersihkan hati dari segala sesuatu selain Allah, maka keluar dari semya dosanya bagaikan ia lahir dari perut ibunya. (H.R. Muslim).
Perjalan ke masjid adalah perjalanan yang penuh barokah, karena tiap langkahnya akan mendatangkan kebaikan tersendiri. Di zaman Rasulullah SAW ada seseorang dari Anshar yang meminta izin untuk memindahkan rumahnya ke dekat masjid Nabi karena rumahnya berada di luar kota Madinah, sehingga sering telat ketika shalat subuh. Tetapi apa jawaban Rasulullah SAW?. “Jangan kau pindahkan rumahmu, karena tiap langkah yang kau ayunkan untuk pergi ke masjid agar menggugurkan dosamu dan mengangkat derajatmu.”. Begitulah kurang lebih jawaban Rasulullah SAW. See?. Jadi silakan hitung sendiri berapa kesempatan kita bisa melakukan aborsi dosa ketika mulai wudhu sampai berjalan ke masjid (lihat yang cetak tebal).
Masuk kita bisa mendapatkan pahala dari shalat tahiyyatul masjid yang kita dirikan
Bila kita menjadi muadzin, maka pahalanya adalah kelak ia akan menjadi orang yang yang paling berbahagia di hari kiamat. Kelak makhluk-makhluk Allah dari kalangan jin dan manusia dan semua ciptaan-Nya baik yang basah atau pun yang kering akan bersaksi di hadapan Allah akan suara panggilan adzannya. Allah akan melipatkan pahala yang adzan sejumlah manusia yang terpanggil untuk shalat bersamanya, dan ia akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya sepanjang adzannya itu.
Bagi yang tidak adzan, jangan khawatir karena barang siapa yang membaca kembali (repetisi) bacaan muadzin maka ia juga akan mendapatkan pahala, apalagi dengan ditutup dengan do’a.
Tuh kan melimpah pahalanya bo. Untul lebih jelasnya bisa dilihat di http://www.ustsarwat.com. Jadi jangan ragu lagi untuk pergi ke masjid dan mengumandangkan adzan. Jangan sampai ada masjid yang sepi, tidak ada adzan karena tidak ada lagi orang yang sempat dan mau adzan di masjid tersebut. Mungkin terkait kaderisasi yah, yah malu aja kalau kita yang sudah dewasa kalah sama anak kecil yang mau mengumandangkan adzan walau suaranya cempreng.

Berangkat dari sinilah saya kemudian memberanikan diri untuk ikut mengumandangkan adzan (ketika AE tidak ada di tempat). Itu sekitar 1 tahun yang lalu. Jadi belum terlalu lama, tapi lumayan untuk tabungan akhirat. Amin.

Semoga bisa istiqomah. Ayo teman-teman yang lain makmurkan masijd, yah minimal shalat berjamaah di masjid. Kemudian naik tingkat jadi muadzin, kemudian jadi remaja masjidnya, bikin acara-acara yang menyemarakan dakwah ini, Insya Allah.



Wallahu’alam.

1 comment:

yes,please,any comment?

 

bomantara's story (a memory can't be erased) Design by Insight © 2009